Pada suatu pagi yang cerah di Bandung, Syssetiadi, seorang pionir dan CEO PT Siven Teknologi Informasi, menapaki perjalanannya dalam menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar inovasi teknologi. Di tengah jagat informasi yang semakin terkoneksi, Syssetiadi membangun panggung besar untuk mempersatukan keberagaman dalam harmoni dan memasuki dunia ERP Masjid, melalui persembahan yang ia namakan Maslam – Masajid Al Alam yang berarti Masjid Seluruh Dunia.
Kisah dimulai dari sentuhan cahaya yang terpancar dari komunitas berkelas, CITCOM (C-Level IT Community), yang tak hanya menampung para pemimpin perusahaan IT dari berbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga menginspirasi untuk melahirkan sesuatu yang lebih bermakna. Dengan visi friendship, learning, collaboration and making a positive impact on others, CITCOM menjadi fondasi yang kokoh untuk melahirkan inovasi terobosan.
Inilah panggung yang digagas oleh Syssetiadi, sang inisiator dan Ketua CITCOM. Dengan karisma dan visi yang kuat, Syssetiadi memimpin komunitas elit C-Level ini menuju arah yang lebih progresif. Visi friendship, learning, collaboration and making a positive impact on others bukan hanya sebatas kata-kata, melainkan prinsip yang ditanamkan oleh Syssetiadi dalam setiap langkah dan keputusan.
Dalam kepemimpinan Syssetiadi, CITCOM bukan hanya sebuah wadah pertemuan elit C-Level, melainkan benih kebaikan yang tumbuh menjadi program-program unggulan, seperti CITCOM Ceria dan CITCOM Mandiri. CITCOM Ceria menjadi lentera kebahagiaan bagi anak-anak panti asuhan, sementara CITCOM Mandiri membuka pintu peluang bagi anak-anak tidak mampu dengan pelatihan IT.
Namun, Syssetiadi merasa bahwa panggilan hati ini belum cukup. Di tengah pusaran cita-cita yang tak terbatas, muncul ide gemilang – sebuah aplikasi sosial yang tak hanya mengubah wajah masjid di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Ide ini, diberi nama Maslam, bukan sekadar wacana, melainkan suatu tantangan besar yang membutuhkan fokus penuh.
Dengan kepercayaan diri dan ketekunan, Syssetiadi menyampaikan ide brilian ini kepada anggota CITCOM, seperti seorang maestro yang memimpin orkestra musik harmonis. Respons bervariasi dari meraih pelukan hangat hingga memberikan tatapan tajam, namun dalam keberagaman itulah kekuatan muncul.
Di antara para tokoh yang memberikan sambutan positif terhadap ide ini adalah Setyagus Sucipto dari iCreativelabs, Eka Sutresna dari Bounga Solusi Informatika, Umar Alhabsyi dari Millennia Solusi, Yogi Arjan dan Chalid Kurdi dari Walden Global Services, Andri Kurniawan dari Jagad Kreatif Nusantara, Sriyanto Massri dari Neuronworks Indonesia, Hasan Taufig dari Swamedia Informatika, Deddy Novrandianto dari Motiolabs Digital Indonesia, Ahmad Karamah dari Trinix System Indonesia, dan Pringgo Digdo dari Cyber Army Indonesia.
Bersama-sama, mereka membentuk kekuatan kolaboratif yang mengalir seperti melodi indah. Memberikan kontribusi berupa uang, tenaga, sumber daya manusia, ilmu, dan pemikiran, mereka menjadi pionir dalam upaya mengukir sejarah baru bagi rumah ibadah – sebuah era di mana teknologi menggandeng spiritualitas.
Syssetiadi, sebagai konduktor utama, memimpin tim yang sudah teruji pengalamannya dalam dunia ERP. Tak hanya merentangkan jaring keberhasilan di Bandung, Maslam pun merambat ke daerah-daerah lain di Jawa Barat, hingga menyentuh propinsi-propinsi lain di tanah air, seperti Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, Riau, Batam, Medan, hingga Sulawesi Selatan.
Sejarah Maslam, sebuah perjalanan menuju keharmonisan di antara garis kode dan spiritualitas, menggambarkan kisah perjalanan dari sebuah ide hingga menjadi gelombang kebaikan yang melingkupi. Dalam simfoninya, Maslam bukan sekadar aplikasi ERP Masjid, melainkan aliran positif yang menghiasi muka bumi dengan warna keberagaman dan kebaikan.